PLN Komitmen Dukung Percepatan Transisi Energi di Indonesia

24 Januari 2024 13:15
Penulis: Adiantoro, bisnis
Executive Vice President Keuangan PT PLN (Persero), Maya Rani Puspita saat menghadiri "Nusantara Economic Outlook Conference 2024" bertajuk "Optimism for Indonesia Economy 2024", di East Java Ballroom, Hotel Westin Jakarta, pada Selasa (23/1/2024).

Sahabat.com - PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung percepatan transisi energi di Indonesia. Salah satunya mengurangi penggunaan energi yang memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

"PLN sangat mendukung transisi energi. Kami memiliki roadmap net zero emission. PLN juga mengembangkan berbagai inisiatif dalam rangka mendukung transisi energi, terutama dekarbonisasi, diantaranya PLN menghentikan pengembangan PLTU baru. Selain itu, PLN menyuplai listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT),” ujar Executive Vice President Keuangan PT PLN (Persero), Maya Rani Puspita.

Hal ini disampaikannya disela-sela acara "Nusantara Economic Outlook Conference 2024" bertajuk "Optimism for Indonesia Economy 2024", di East Java Ballroom, Hotel Westin Jakarta, pada Selasa (23/1/2024).

Dalam mengembangkan pembangkit yang bersumber dari sumber energi baru terbarukan berskala besar, ungkap Maya, PLN memiliki tantangan tersendiri.

"Terutama yang bersumber dari variabel new energi, maka kami akan terekspose pada risiko terkait dengan reliability of the sistem. Hal inilah yang harus kami upayakan solusinya. Misalnya melalui pengembangan smart grid. Kita tahu saat ini teknologi untuk EBT masih sedikit lebih mahal dibandingkan jika menggunakan pembangkit fosil. Harapan kami kedepannya dengan teknologi yang terus berkembang maka harga bisa diturunkan," lanjutnya.

"Sebagai gambaran misalnya untuk pembangkit listrik tenaga angin, dalam lima tahun terakhir ini harganya bisa turun hingga lebih dari 50 persen. Tentu saja ini sangat membantu kami dari sisi suplai penyedia tenaga listrik, sehingga PLN tetap bisa menyediakan listrik kepada pelanggan dengan harga yang murah," tambah Maya.

Dia mengakui Pemerintah memberikan dukungan kepada PLN dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. "Apalagi dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 103 Tahun 2023 Tentang Pemberian Dukungan Fiskal melalui Kerangka Pendanaan dan Pembiayaan dalam rangka Percepatan Transisi Energi di Sektor Ketenagalistrikan. Ini salah satu bentuk dukungan Pemerintah kepada PLN," jelasnya.

Di sisi lain, PLN juga berhasil menghadirkan kenyamanan bagi pengguna kendaraan listrik (electric vehicle/EV) lewat ekosistem yang kokoh dari sisi suplai maupun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang mudah dijumpai.

Diketahui hingga akhir 2023, sebanyak 1.081 unit SPKLU telah beroperasi, baik milik PLN maupun mitra dan swasta serta tercatat konsumsi listrik yang diserap kendaraan listrik sepanjang 2023 mengalami peningkatan signifikan hampir 6 kali lipat mencapai 2.464.825 kilowatt hour (kWh) dibandingkan 2022 sebesar 436.656 kWh.

"PLN sangat mendukung terkait dengan EV ekosistem. Saat ini PLN telah menyuplai lebih dari 1.000 stasiun pengisian kendaran listrik umum. Dimana kurang lebih 600 SPKLU itu dioperasikan sendiri oleh PLN. Jadi untuk yang di luar PLN, kami bekerja sama seperti dengan Wuling maupun yang lainnya untuk bisa mendukung EV ekosistem. Artinya, PLN terus menggandeng berbagai partner untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," tukas Maya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment