Sahabat.com - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari optimistis peningkatan transaksi ekonomi dan keuangan digital akan terus berlanjut.
"Perkiraan ini seiring dengan perluasan serta optimalisasi ekosistem pengguna layanan keuangan digital," ujar Friderica dalam Webinar Nasional Seri-2 bertajuk "Perlindungan Konsumen terhadap Kejahatan Keuangan Digital" di Jakarta, Senin.
Ia menyebutkan transaksi keuangan digital di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan karena telah memberikan berbagai kemudahan dan manfaat bagi konsumen, masyarakat, serta ekonomi di Tanah Air.
Merujuk pada data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi uang elektronik pada Maret 2023 tumbuh tinggi, lebih dari 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai Rp34 triliun. Nilai transaksi digital banking juga meningkat hampir 10 persen (yoy) menjadi sekitar Rp4.900 triliun.
Friderica membeberkan, terdapat beberapa faktor perkembangan transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia yang cukup positif tersebut, yakni pertama, adaptasi transaksi digital yang meningkat pesat seiring dengan penetrasi penggunaan internet di Indonesia.
Berdasarkan survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia periode 2022 sampai dengan 2023 mencapai 215 juta atau setara dengan 78 persen dari total populasi Indonesia.
Kemudian faktor yang kedua yakni kehadiran berbagai fitur pembayaran baru, terutama dengan adanya Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang diinisiasi BI, yang sangat mempercepat transaksi keuangan digital.
"Langkah ini sangat meningkatkan animo transaksi digital dan berbagai provider lain yang juga sangat meningkatkan animo masyarakat dalam bertransaksi digital," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, transformasi digital turut berhasil meningkatkan penetrasi dan jangkauan kepada seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air, sehingga pada akhirnya mendorong peningkatan keuangan inklusif dan memberdayakan masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses pada keuangan formal.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment