Sahabat.com - Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono mengatakan bahwa pendapatan premi sektor asuransi per September 2023 mencapai Rp228,51 triliun.
Dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulan Oktober 2023 secara daring di Jakarta, Senin, Ogi mengatakan capaian tersebut terkontraksi 1,57 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year on year/yoy).
"Pertumbuhan akumulasi premi asuransi jiwa membaik namun masih terkontraksi sebesar 7,93 persen dengan nilai sebesar Rp132 triliun per September 2023 didorong oleh normalisasi kinerja pendapatan premi pada lini usaha PAYDI," katanya.
Di sisi lain, Ogi menuturkan akumulasi premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 8,71 persen per September 2023 yoy menjadi Rp96,47 triliun.
Secara umum permodalan industri asuransi terjaga dengan baik dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) yang masing-masing sebesar 451,23 persen dan 308,97 persen, jauh di atas ambang batas sebesar 120 persen.
Untuk asuransi sosial total aset BPJS Kesehatan per September 2023 mencapai Rp117,29 triliun atau tumbuh sebesar 8,84 persen yoy. Pada periode yang sama, total aset BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp709,87 triliun atau tumbuh sebesar 12,98 persen yoy.
Di sisi dana pensiun berdasarkan Mercer CFA Institute Global Pension Index (MCGPI), peringkat dana pensiun di Indonesia pada 2023 mengalami perbaikann, yakni lebih baik dibanding tahun sebelumnya dan sistem dana pensiun Indonesia dinilai relatif lebih baik dibandingkan negara peer.
Sementara itu, aset dana pensiun nasional per September 2023 tumbuh 6,85 persen yoy dengan nilai aset sebesar Rp360,62 triliun di mana Agustus 2023 tumbuh 6,17 persen yoy dengan nilai aset sebesar Rp361,01 triliun.
Pada perusahaan penjaminan, nominal imbal jasa penjaminan di September 2023 tercatat naik menjadi Rp5,88 triliun, dengan nilai aset mencapai Rp45,91 triliun.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment