Sahabat.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan pertumbuhan maupun perkembangan sektor pasar modal di daerah ini memiliki tren yang sangat positif.
Hal itu bisa dilihat dari kinerja yang sangat baik ditunjukkan sektor pasar modal di Kalteng, dengan jumlah investor selalu meningkat dari tahun ke tahun, kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalteng Otto Fitriandy, di Palangka Raya, Senin.
"Untuk 2022 meningkat sebesar 42,2 persen dengan jumlah investor sebanyak 80.605, sedangkan jumlah transaksi yang terjadi sebesar Rp496,52 miliar atau tumbuh sebesar 15,11 persen," katanya pula.
Dia menjabarkan, wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki jumlah transaksi terbanyak dengan porsi 52 persen dari total transaksi yang terjadi, disusul Kota Palangka Raya 33 persen, dan Kabupaten Kotawaringin Timur 9 persen.
"Total aset saham di Kalimantan Tengah pada 2022 tercatat masih mendominasi, yaitu sebesar Rp1,27 triliun dengan porsi 61,73 persen dari total aset pasar modal di Kalimantan Tengah yang mencapai sebesar Rp2,06 triliun," ujarnya lagi.
Lebih lanjut Otto menjelaskan, sektor pasar modal di Kalteng mengalami peningkatan khususnya pada 2022 tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi OJK, Kantor Perwakilan BEI Kalteng serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
"Sinergi dan kolaborasi ini termasuk dalam memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pasar modal untuk masyarakat," ujar Otto.
Selain itu, pandemi COVID-19 turut berdampak pada kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki dana darurat dan berinvestasi di pasar modal, didukung dengan berkembangnya infrastruktur digital sehingga semakin memudahkan masyarakat berinvestasi.
Adapun pelaku pasar modal pada 2022 didominasi oleh investor dari kalangan generasi muda atau yang disebut gen Z dengan rentang usia 18-25 tahun, mencapai 43,20 persen dari total investor pasar modal di Kalteng.
Selain itu, sebanyak 67,01 persen dari total investor di Kalimantan adalah pria. Pegawai swasta merupakan investor terbanyak di Kalteng yang memiliki porsi sebesar 33,97 persen.
Hanya saja yang menarik adalah pelajar memiliki porsi terbesar kedua, yaitu sebesar 27,23 persen dari total investor di Kalteng. Kondisi ini menandakan tingkat inklusi keuangan pada kalangan pelajar sudah cukup baik terutama untuk sektor pasar modal.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment