Sahabat.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta berupaya meningkatkan literasi keuangan kalangan mahasiswa agar memiliki pemahaman yang baik atas manfaat dan risiko dari produk serta layanan jasa keuangan.
Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di Solo, Jawa Tengah, Minggu, mengatakan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022 menunjukkan secara nasional indeks literasi keuangan sebesar 49,68 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 85,10 persen.
Oleh karena itu, menurut dia, untuk terus meningkatkan literasi keuangan merupakan tugas bersama antara pemerintah, regulator, industri jasa keuangan (IJK) dan akademisi.
Ia mengatakan salah satu yang sudah dilakukan dengan universitas yakni belum lama ini OJK menyelenggarakan Pekan Literasi Keuangan se-Solo Raya di Kampus FEBI UIN RM Said Surakarta.
"Melalui Pekan Literasi Keuangan diharapkan mampu meningkatkan 'awareness' dan pemahaman masyarakat khususnya civitas akademika mengenai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan yang dimiliki Industri Jasa Keuangan di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Solo Raya mendukung penuh upaya tersebut.
Ketua FKIJK Solo Raya Djaka Nur Sahid mengatakan juga memiliki komitmen untuk mendukung Pekan Literasi Keuangan.
"Apalagi ini melibatkan semua industri dari sektor perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non-bank se-Solo Raya," katanya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut juga memberikan kesempatan kepada mahasiwa untuk menggali informasi terkait industri jasa keuangan termasuk investasi.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment