Sahabat.com - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari menegaskan pihaknya terus berimbang untuk mendukung pengembangan pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) dan melindungi konsumen.
Hal tersebut seiring adanya ​Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan yang memperkuat perlindungan konsumen PUJK.
"Jadi, para PUJK jangan khawatir dengan penguatan perlindungan konsumen, karena semua ketentuan yang ada dalam perlindungan konsumen sebetulnya untuk melindungi PUJK juga," ujar Friderica dalam webinar Smart Financial Wisdom di Jakarta, Rabu.
Adapun selama ini, peraturan OJK cenderung hanya mengatur PUJK seperti perbankan, pasar modal, industri keuangan non bank (IKNB), dan lain-lain. Namun perlindungan konsumen di sektor keuangan belum diatur lebih detail seperti saat ini.
Dari sisi perlindungan kepada konsumen, ia menyebutkan pihaknya semakin melihat kasus per kasus melalui pengaduan dalam Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK), terutama sejak diperkuatnya perlindungan konsumen dalam POJK 6/2022.
Konsumen bisa melaporkan jika terdapat sengketa atau ketidaksepahaman saat memiliki produk perbankan, asuransi, dan lain-lain dalam portal tersebut, yang kemudian akan langsung terhubung dengan PUJK yang bersangkutan.
Dalam portal tersebut, OJK juga akan memantau pengaduan konsumen dan respons PUJK. Adapun PUJK wajib merespons pengaduan dalam 20 hari kerja setelah konsumen memasukkan pengaduan.
Jika PUJK memang bersalah, Otoritas akan memerintahkan PUJK untuk melakukan tindakan atau mengganti kerugian yang dialami oleh konsumen.
Sementara dari sisi PUJK, Friderica menuturkan OJK tidak akan membiarkan jika ada konsumen yang membuat aduan palsu atau hanya menjebak PUJK.
"Kami tidak akan entertain kalau ada konsumen yang nakal, kami akan lihat latar belakang konsumen tersebut saat pengaduan," tegasnya.(Ant)
0 Komentar
AMRO: Permintaan Domestik jadi Mesin Utama Pertumbuhan ASEAN+3
AMRO Turunkan Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi ASEAN+3 di 2023
Pemkab HSU Kalsel Terima Dana DIPA 2024 Rp1,33 Triliun dari Kemenkeu
Rupiah Melemah Pascadata JOLT AS Lebih Kuat dari Perkiraan
BI Lampung: Beras Sumbang Inflasi 0,312 Persen
BPS Lampung Sebut Nilai Tukar Petani Naik 2,24 Persen di September
Emas Jatuh Tertekan Penguatan Dolar dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi
IHSG Turun ikuti Pelemahan Bursa Saham Kawasan Asia
BI Kaltim Sebut Strategi 4K Mampu Kendalikan Inflasi
Dolar Naik Usai Pemerintah Amerika hindari Penutupan Kantor
Pengamat: Ekspektasi Suku Bunga Tinggi AS Picu Pelemahan Rupiah
Leave a comment