Sahabat.com - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp14 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada 27 Juni 2023, yang mendapatkan penawaran masuk Rp37,56 triliun.
Lelang SUN dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
Pelaksanaan lelang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 168/PMK.08/2019 dan/atau PMK Nomor 38/PMK.02/2020.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan ketujuh seri SUN yang dilelang yakni seri SPN03230929 (penerbitan baru), SPN12240628 (penerbitan baru), FR0095 (pembukaan kembali), FR0096 (pembukaan kembali), FR0098 (pembukaan kembali), FR0097 (pembukaan kembali), dan FR0089 (pembukaan kembali) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Jumlah serapan terbanyak yakni pada seri FR0095 sebesar Rp3,6 triliun dari lelang yang mendapatkan penawaran masuk Rp7,75 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan dari lelang ini yaitu 5,84915 persen.
Selanjutnya, jumlah nominal terbanyak dimenangkan lelang seri SUN FR0098 sebanyak Rp3,1 triliun. Serapan dana tersebut berasal dari penawaran masuk Rp8,65 triliun, sedangkan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan yakni sebesar 6,43986 persen.
Dari lelang seri FR0097, pemerintah meraup dana Rp2,35 triliun yang berasal dari penawaran masuk Rp5,58 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan dari lelang ini sebesar 6,52933 persen.
Pemerintah menyerap dana senilai Rp2,1 triliun dari lelang seri FR0089 yang mendapatkan penawaran Rp2,96 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebanyak 6,70944 persen.
Nominal terbanyak lainnya diraup dari lelang seri FR0096 sebesar Rp2,05 triliun, dimana penawaran masuk untuk lelang seri ini tercatat Rp11,38 triliun atau merupakan penawaran masuk tertinggi dalam lelang kali ini. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan dari lelang seri tersebut sebesar 6,23 persen.
SPN12240628 menjadi seri dengan nominal terkecil yang dimenangkan pemerintah, yakni Rp800 miliar dari penawaran masuk Rp1,25 triliun. Adapun imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan dari SPN12240628 yaitu 5,3 persen.
Terakhir dari seri SPN03230929, pemerintah memutuskan tak memenangkan permintaan lantaran tak ada penawaran masuk untuk seri dengan tenor terpendek ini, yakni hanya tiga bulan atau jatuh tempo pada 29 September 2023. Sementara, tenor terpanjang tercatat pada seri FR0089 yakni 28 tahun dengan jatuh tempo pada 15 Agustus 2051.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment