Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan anggaran biaya tidak terduga (BTT) di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan 2023 untuk mengantisipasi penanganan bencana dampak El Nino.
"Dana yang disiapkan untuk penanganan kekeringan maupun dampak bencana lainnya Rp5 miliar di APBD perubahan 2023," kata Sekda Lombok Tengah, H Lalu Firman Wijaya di Praya, Rabu.
Dana yang disiapkan tersebut tidak hanya untuk mengantisipasi kekeringan dampak musim kemarau 2023, namun dana tersebut untuk antisipasi dampak bencana alam baik saat musim hujan tiba maupun lainnya.
"Rp5 miliar itu untuk bantuan semua dampak bencana, baik kekeringan, banjir, tanah longsor maupun angin puting beliung," katanya.
Dana yang disiapkan tersebut sama dengan dana biaya tidak terduga yang dipersiapkan di APBD 2023 untuk mengantisipasi dampak bencana alam.
Pencairan dana di APBD perubahan 2023 tersebut baru bisa dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Gubernur NTB.
"Pembahasan APBD perubahan 2023 telah selesai dilakukan dan telah disetujui, namun kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari Gubernur NTB," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil komunikasi dengan BPBD Lombok Tengah, dana untuk bantuan air bersih memang telah habis, namun penyaluran bantuan air bersih kepada masyarakat tetap berjalan.
"Dana untuk bantuan air bersih itu memang tidak banyak. Tapi kita telah ajukan kembali di APBD dan segera bisa dicairkan," katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Lombok Tengah, H Ridwan Maruf mengatakan, dana untuk bantuan air bersih untuk mengantisipasi kekeringan telah habis, namun pihaknya terus melakukan penyaluran air bersih kepada masyarakat bersama OPD lain .
"Penyaluran air bersih tetap jalan," katanya.
Jumlah kecamatan yang terdampak kekeringan air bersih pada musim kemarau 2023 ini bertambah dari enam kecamatan menjadi delapan kecamatan. Diantaranya Kecamatan Praya Timur, Pujut, Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Tengah, Praya, Jonggat dan Pringgarata.
"Status kekeringan di Lombok Tengah saat ini tanggap darurat dari sebelumnya siaga," katanya.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment