Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarmi, Papua mengharapkan pada 2024 ada sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pengelolaan kayu.
Penjabat (Pj) Bupati Sarmi Markus O Mansnembra dalam keterangan tertulisnya kepada ANTARA di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin mengatakan data yang diperoleh setiap harinya kayu keluar dari Bonggo daerah setempat 40-50 truk.
“Sayangnya keluarnya kayu dari daerah kami tetapi tidak ada pendapatan yang diterima, ini yang akan kita bicarakan dengan pemerintah provinsi maupun pusat,” katanya.
Menurut dia, Kabupaten Sarmi masuk dalam daerah Hak Pengusahaan Hutan (HPH), dimana dalam suatu kawasan hutan yang meliputi kegiatan penebangan kayu, permudaan dan pemeliharaan hutan, pengolahan dan pemasaran hasil hutan sesuai dengan Rencana Karya Pengusahaan Hutan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pak Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, dimana dengan HPH meskipun ada bagi hasil dengan pemerintah daerah tetapi nilainya tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh investor,” ujarnya.
Dia menjelaskan hutan yang dikelola itu adalah milik masyarakat adat dengan pembagian hasil atau kompensasi tidak seimbang dengan keuntungan perusahaan.
“Kita lihat hari ini, dari sisi pendapatan masyarakat dengan kompensasi yang diberikan kepada masyarakat sebenarnya tidak seberapa,” katanya.
Dia menambahkan ke depan investor yang masuk di Kabupaten Sarmi dengan izin HPH supaya bisa memproduksi hasil hutannya di daerah setempat supaya ada timbal balik keuntungan yang dapat diperoleh pemerintah daerah.
“Selama ini investor hanya mengambil bahan baku mentah, dimuat dengan kapal dan diolah di tempat lain, ini menjadi perhatian kami,” ujarnya.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment