Sahabat.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Badan Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri (BPKLN) setempat meminta warga menggunakan uang rupiah saat transaksi jual beli di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini (PNG) di Pos Lintas Batas Negara Skow.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Provinsi Papua Dolfinus Kareth di Jayapura, Jumat, mengatakan berdasarkan pantauan di lapangan masih ada pembeli dari negara tetangga menggunakan kina.
“Di perbatasan kami melihat masih ada penjual dan pembeli bertransaksi menggunakan dua mata uang yakni rupiah dan kina,” katanya.
Menurut Doll, padahal ketika berada di wilayah perbatasan sudah seharusnya menggunakan rupiah karena mata uang tersebut merupakan simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Untuk itu kami meminta warga di wilayah perbatasan menggunakan rupiah dalam transaksi sebagai bentuk kedaulatan ekonomi,” ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu kepada para pembeli khususnya yang berasal dari PNG agar melakukan penukaran uang terlebih dahulu, dengan begitu transaksi akan jauh lebih mudah dan aman.
“Sebenarnya sebelum masuk itu pembeli harus menukarkan uang kina ke rupiah dulu barulah berbelanja,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya mengimbau masyarakat PNG yang ingin masuk ke perbatasan Indonesia agar menukarkan uang kina ke rupiah.
“Saat ini dengan terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) maka kabupaten yang berbatasan dengan PNG yakni Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom, diharapkan ada kerja sama dengan semua instansi dalam penggunaan rupiah khususnya di wilayah perbatasan,” ujarnya.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment