Sahabat.com - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan (Kanwil DJPb Sumsel) mencatat penerimaan pajak di wilayah ini mencapai Rp14,15 triliun hingga akhir Oktober 2023.
"Penerimaan pajak Sumsel sampai dengan 31 Oktober 2023 mencapai Rp14,15 triliun, dan tumbuh tujuh persen secara tahunan (year on year/yoy)," kata Kepala Kanwil DJPb Sumsel Rahmadi Murwanto, di Palembang, Selasa.
Ia menjelaskan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh aktivitas perekonomian yang tetap tumbuh positif, dampak kebijakan kenaikan tarif PPN 11 persen, peningkatan setoran PPh 21 atas gaji, bonus, insentif terutama pada sektor industri pengolahan dan pertambangan, dan pembayaran SPPT dan Ketetapan PBB yang sudah memasuki jatuh tempo pelunasan.
Menurut dia, aktivitas perekonomian Sumsel di triwulan III 2023 tetap terjaga positif dan tumbuh dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meskipun beras tercatat menjadi komoditas dominan yang mempengaruhi inflasi Sumsel baik secara year on year maupun month to month, pertumbuhan ekonomi di Sumsel masih dapat terjaga dengan baik.
"Hal ini tercermin dari aktivitas perekonomian berupa aktivitas konsumsi, produksi, dan investasi yang hingga bulan Oktober 2023 terjaga dengan baik," katanya lagi.
Perekonomian di Sumsel mencatatkan tren pertumbuhan yang solid dan memberikan kontribusi yang besar terhadap ekonomi di kawasan Sumatera maupun Indonesia dengan perkembangan inflasi yang terkendali, kata Rahmat.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment