Sahabat.com - Produk Teh Artisan dari pelaku UMKM Jawa Barat, bakal dihadirkan pada Java Tea Festival, yang merupakan bagian dari acara Karya Kreatif Pekan Kerajinan Jawa Barat (KKJ PKJB) Tahun 2023 yang bakal digelar di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, pada 7 hingga 9 Juli.
"Total ada 120 peserta yang ikut KKJ PKJB, dan dari jumlah itu akan menampilkan produk Teh Artisan KKJ PKJB. Jadi kami akan perkenalkan ke masyarakat luas. Semoga ini bisa mendorong masyarakat untuk datang dan tidak saja melihat perkembangan kerajinan di Jawa Barat dan produk lain," kata Ketua Dekranasda Jawa Barat, Atalia Praratya, pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) Vol 127, di Taman Museum Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu.
Teh artisan adalah olahan teh dengan bahan baku teh berkualitas tinggi yang dikombinasikan dengan bahan alami lain yang disebut tisane (bunga, buah, dan rempah).
Atalia mengatakan, ada yang berbeda pada gelaran KKJ PKJB kali ini karena pelaku industri teh artisan akan ambil bagian dalam kegiatan ini dan hal tersebut memberi warna baru dan edukasi bagi masyarakat, untuk mencoba rasa berbeda dari produk teh.
"Saya berharap, acara ini bisa mempertemukan antara para pengrajin, pelaku usaha, juga pembeli," kata dia
Atalia bersyukur karena seiring dengan berakhirnya COVID-19 maka KKJ PKJB Tahun 2023 dapat digelar di ruang terbuka.
Tidak hanya itu, 46 OPD, 27 Dekranasda kota/kabupaten, Bank Indonesia, perbankan dan stakeholder lintas sektor diklaimnya terlibat dalam KKJ PKJB tahun ini.
"Kami berharap ini betul-betul mampu membuka ruang. Selain untuk melestarikan produk pengrajin, termasuk juga pariwisata di Jawa Barat, kita juga mendorong agar supaya ini akses antara pembeli dan penjual, termasuk juga memperkenalkan produk-produk, termasuk keuangan inklusi, digital di seluruh Jawa Barat," katanya.
Dia melanjutkan, tahun ini juga berbeda ketimbang tahun lalu, karena berbagai industri seperti fashion, home decoration, penganan akan dipromosikan pada ajang ini.
"Kalau dulu kami fokus pada kriya. Tahun ini kita libatkan beberapa pengrajin. Fesyen, life style, home decor, juga food and beverages. Semua kita libatkan. Termasuk ada helaran dari Dekranasda 27 kota/kabupaten yang bawa produk kerajinan, produk terbaik mereka. Momentum memperkenalkan produk wilayah di Jawa Barat," katanya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Jeffri Dwi Putra menambahkan pada KKJ PKJB Tahun 2023 pihaknya menargetkan ada peningkatan perputaran uang hingga 15 persen ketimbang tahun lalu.
Khususnya pada bisnis ekonomi hijau yang memang tengah digencarkan dan elayanan pembayaran non-tunai juga bakal dioptimalkan pada kegiatan ini.
"Pada tahun lalu KKJ sebelumnya Rp12,9 miliar. Kali ini ditargetkan 15 persen khusus green economy. Kita lebih banyak mendorong transaksi non-tunai," kata dia.
Provinsi Jawa Barat kontributor terbesar pengguna transaksi digital, khususnya Qris.
"Jawa Barat hampir 30 persen, dimana UMKM penggunanya hampir 5,6 juta. Sementara pengguna Qris 8,5 juta," kata Jeffri.(Ant)
0 Komentar
PLN UIP Nusra Berkomitmen Kawal Keberlanjutan Program Hortikultura Kelompok Tani Poco Leok
Beras Langka, Jokowi Perintahkan Banjiri Pasar dengan Stok Beras Bulog
Beras Kemasan Mendadak Langka di Ritel, Gara-gara Bansos?
Disnaker KUKM Kota Madiun Lakukan Kurasi Produk UMKM
Bupati Tangerang Minta PHRI Dukung Pengembangan Produk UMKM Lokal
Mendag Sebut Pedagang Pasar Salah Satu Pondasi Ekonomi Nasional
Ketua DPR RI Minta Produsen Makanan di Klaten Perhatikan Kemasan
Sri Mulyani: Bansos Itu Program APBN
100 Pelaku UMKM di Palangka Raya Terima Sertifikat Halal Gratis
Bisnis Model Canvas Dalam Pengembangan UMKM Indonesia
NusantaraTV Gelar Nusantara Economic Outlook Conference 2024
Kota Bandung Fasilitasi Pendaftaran HKI Gratis Bagi 200 UMKM
Leave a comment