Sahabat.com - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) memberikan penjaminan sebesar Rp95 triliun untuk 48 proyek pembangunan dengan nilai investasi yang dapat dibangkitkan sebesar Rp497 triliun sejak 2009 hingga 2022.
"Sejak berdiri, PT PII telah mendapatkan penyertaan modal negara sebesar Rp10,65 triliun yang menjadi dasar bagi kami untuk dapat menyalurkan penjaminan," kata Direktur Utama PT PII Wahid Sutopo dalam acara Innovative Financing in Unity (INFINITY) yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia mengungkapkan penjaminan PT PII utamanya untuk mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan di berbagai wilayah Indonesia.
Oleh karenanya, dampak dari berbagai proyek pembangunan yang dijamin oleh PT PII dapat dirasakan langsung bagi masyarakat.
Berawal dari sebuah gagasan untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, PT PII didirikan pada 30 Desember 2009 sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diharapkan menjadi penggerak utama yang aktif dalam mempercepat pembangunan infrastruktur berkelanjutan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Selain itu, Wahid menuturkan PT PII juga diharapkan menjadi pelaksana layanan satu pintu atau single window untuk melakukan evaluasi penyusunan struktur penjaminan serta pemberian jaminan pemerintah dalam berbagai proyek infrastruktur, terutama yang dilaksanakan dengan skema Kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dalam perjalanan selama 13 tahun, PT PII mendapatkan dukungan yang luar biasa dari para pemangku kepentingan. "Khususnya dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang telah mempercayakan PT PII untuk melaksanakan mandatnya," tuturnya.
Ke depan, ia menegaskan akan terus memberikan komitmen PT PII sebagai Special Mission Vehicle (SMV) bersama dengan SMV lainnya di lingkungan Kemenkeu untuk menjadi entitas penggerak yang terpercaya dalam mendukung upaya akselerasi pengembangan infrastruktur dan pembangunan yang berkelanjutan melalui berbagai skema inovatif.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment