Sahabat.com - Ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto memperkirakan rupiah pada perdagangan Rabu cenderung terkoreksi seiring dolar AS mengalami rebound.
"Hari ini sepertinya masih cenderung terkoreksi, melihat faktor global yang akan lebih mendominasi, di mana terjadi rebound indeks dolar AS," kata Rully
Selain itu, pasar akan menunggu rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), yaitu Nonfarm Payroll Desember 2023, yang diperkirakan menurun menjadi 170 ribu dari 199 ribu.
Pasar saat ini cukup optimistis bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada Maret 2024.
Untuk Januari 2024, kemungkinan suku bunga acuan AS atau Federal Funds Rate (FFR) masih akan tetap ditahan pada 5,5 persen.
Rully memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.465 per dolar AS sampai dengan Rp15.515 per dolar AS.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi tergelincir 43 poin atau 0,27 persen menjadi Rp15.513 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.470 per dolar AS.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment