Sahabat.com - Saham-saham di Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (28/2/2023), berbalik melemah dari kenaikan sesi sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,74 persen atau 58,83 poin menjadi menetap di 7.876,28 poin.
Indeks FTSE 100 bangkit 0,72 persen atau 56,45 poin menjadi 7.935,11 poin pada Senin (27/2/2023), setelah tergerus 0,37 persen atau 29,06 poin menjadi 7.878,66 poin pada Jumat (24/2/2023), dan merosot 0,29 persen atau 22,91 poin menjadi 7.907,72 poin pada Kamis (23/2/2023).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika untuk solusi end-to-end untuk perdagangan kebutuhan pokok secara daring Ocado Group PLC anjlok 12,12 persen; serta perusahaan induk untuk grup produsen beragam bahan kimia dan produk kimia Croda International PLC jatuh 5,28 persen.
Sementara itu, Abrdn PLC, sebuah perusahaan investasi yang menawarkan rangkaian lengkap ekuitas di pasar maju dan berkembang serta pendapatan tetap melambung 5,25 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang melonjak 5,17 persen; serta perusahaan perbaikan rumah yang menawarkan perangkat keras, dekorasi rumah, bahan bangunan, dan produk taman Kingfisher PLC terangkat 3,94 persen.(Ant)
0 Komentar
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Rupiah Berpotensi Menguat Jelang Rilis Inflasi Domestik
Leave a comment