Sahabat.com - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah positif pada perdagangan Selasa waktu setempat (14/3/2023), berbalik arah dari kerugian tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 1,17 persen atau 88,48 poin menjadi menetap di 7.637,11 poin.
Indeks FTSE 100 tergelincir 2,58 persen atau 199,72 poin menjadi 7.548,63 poin pada Senin (13/3/2023), setelah merosot 1,67 persen atau 131,63 poin menjadi 7.748,35 poin pada Jumat (10/3/2023), dan terpangkas 0,63 persen atau 49,94 poin menjadi 7.879,98 poin pada Kamis (9/3/2023).
Dari 100 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, sebanyak 91 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara sembilan saham lainnya menderita kerugian.
Rolls-Royce Holdings PLC, sebuah perusahaan induk industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris melambung 7,03 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan investasi private equity yang berfokus pada penyediaan modal untuk membantu perusahaan tumbuh melalui pasar private dan publik Intermediate Capital Group PLC melonjak 4,56 persen; serta perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika untuk perdagangan bahan makanan online Ocado Group PLC terangkat 4,11 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang merosot 2,22 persen; serta perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Raya dan berkantor pusat di Mexico City, Fresnillo PLC, melemah 1,45 persen.(Ant)
0 Komentar
Bengkulu Perkuat Gerakan 4K Cegah Inflasi Akhir Tahun
IHSG Bersinar ke 7.100, Rupiah Redup Rp15.505 per Dolar AS
NTB Masuk 10 Besar Provinsi dengan Inflasi Terendah di Indonesia
Dolar Menguat Didorong Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
BSG Target Pengguna QRIS Capai 7.500
Ekonom: Peningkatan Belanja Negara dukung Pertumbuhan Ekonomi
Presiden Jokowi Kritik Endapan Dana Triliunan Rupiah Kas APBN dan APBD
Jokowi Berpesan Belanja Negara 2024 diserap Tepat Sasaran dan Adaptif
Leave a comment