Sahabat.com - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (16/3), berbalik menguat dari penurunan tajam sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London bangkit 0,89 persen atau 65,58 poin menjadi menetap di 7.410,03 poin.
Indeks FTSE 100 merosot 3,83 persen atau 292,66 poin menjadi 7.344,45 poin pada hari Rabu (15/3) setelah terkerek 1,17 persen atau 88,48 poin menjadi 7.637,11 poin pada hari Selasa (14/3), dan tergelincir 2,58 persen atau 199,72 poin menjadi 7.548,63 poin pada hari Senin (13/3).
Rentokil Initial PLC, perusahaan penyedia manajemen fasilitas terintegrasi penuh dan layanan dukungan penting untuk sektor pemerintah dan organisasi sektor komersial, melambung 10,06 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan (blue chips).
Diikuti oleh saham perusahaan investasi yang menawarkan rangkaian komprehensif ekuitas pasar negara maju dan berkembang dan pendapatan tetap Abrdn PLC melonjak 5,58 persen, serta perusahaan induk jasa keuangan, perbankan dan asuransi Inggris NatWest Group PLC terangkat 3,89 persen.
Sementara itu, Evraz PLC (perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia) membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Raya dan berkantor pusat di Mexico City, Fresnillo PLC, anjlok 5,40 persen, serta perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris dan Belanda yang berkantor pusat di London, Shell PLC terpangkas 2,24 persen.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment