Sahabat.com - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (20/2), berbalik menguat dari penurunan akhir pekan lalu, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terangkat 0,12 persen atau 9,95 poin menjadi menetap di 8.014,31 poin.
Indeks FTSE 100 tergerus 0,10 persen atau 8,17 poin menjadi 8.004,36 poin pada hari Jumat (17/2) setelah meningkat 0,18 persen atau 14,70 poin menjadi 8.012,53 poin pada hari Kamis (16/2), dan bertambah 0,55 persen atau 43,98 poin menjadi 7.997,83 poin pada hari Rabu (15/2).
Anglo American PLC, perusahaan pertambangan multinasional Inggris dan produsen platinum terbesar di dunia sekitar 40 persen dari produksi global, melonjak 3,99 persen menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan Inggris yang bergerak dalam bidang eksplorasi, pengembangan, produksi, dan pengolahan bijih besi, batu bara metalurgi, dan tembaga BHP Group Limited terangkat 3,14 persen; serta perusahaan layanan pos dan kurir multinasional Inggris International Distributions Services PLC bertambah 3,08 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan pengemasan multinasional Inggris DS Smith PLC yang anjlok 4,92 persen, serta perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group SA yang biasanya disingkat menjadi IAG jatuh 2,51 persen.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment