Sahabat.com - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (31/1/2023), menghentikan reli selama tiga hari berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,17 persen atau 13,17 poin menjadi menetap di 7.771,70 poin.
Indeks FTSE 100 menguat 0,25 persen atau 19,72 poin menjadi 7.784,87 poin pada Senin (30/1/2023), setelah naik 0,05 persen atau 4,04 poin menjadi 7.765,15 poin pada Jumat (27/1/2023), dan meningkat 0,21 persen atau 16,24 poin menjadi 7.761,11 poin pada Kamis (26/1/2023).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC anjlok 5,33 persen; serta perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC tergelincir 3,10 persen.
Sementara itu, Diageo PLC, sebuah perusahaan industri minuman beralkohol multinasional Inggris melonjak 3,21 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang meningkat 1,75 persen; serta perusahaan jasa makanan kontrak multinasional Inggris Compass Group PLC menguat 1,29 persen.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Rupiah Awal Pekan Merosot Tertekan Kekhawatiran Menjelang Pilpres 2024
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment