Sahabat.com - Saham-saham Jerman berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Selasa (21/2) waktu setempat, membukukan penurunan untuk hari ketiga beruntun, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt merosot 0,52 persen atau 79,93 poin menjadi menetap di 15.397,62 poin.
Indeks DAX 40 berkurang 0,03 persen atau 4,45 poin menjadi 15.477,55 poin pada Senin (20/2), setelah jatuh 0,33 persen atau 51,64 poin menjadi 15.482,00 poin pada Jumat (17/2), dan menguat 0,18 persen atau 27,30 poin menjadi 15.533,64 poin pada Kamis (16/2).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, hanya delapan saham yang berhasil mencatat keuntungan, sementara 32 saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Siemens Energy AG, sebuah perusahaan energi terbarukan yang menawarkan pembangkit listrik dan transmisi, konsultasi teknis dan pengoperasian mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya tergelincir 2,64 persen.
Disusul oleh saham perusahaan industri sepatu olahraga, peralatan dan perlengkapan olahraga multinasional Jerman Adidas AG yang terpangkas 2,39 persen; serta perusahaan yang memproduksi dan memasarkan peralatan dan komponen elektronik presisi Sartorius AG melemah 2,14 persen.
Pada sisi lain, RWE AG, sebuah perusahaan energi yang aktif secara global yang menghasilkan dan memperdagangkan tenaga listrik terangkat 2,12 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan kimia multinasional yang didirikan di Jerman dan berkantor pusat di Inggris Linde PLC meningkat 0,96 persen, serta perusahaan yang memproduksi produk kimia industri, komersial dan konsumen Jerman Henkel AG & Co. menguat 0,89 persen.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Rupiah Awal Pekan Merosot Tertekan Kekhawatiran Menjelang Pilpres 2024
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment