Sahabat.com - Saham-saham Jerman berakhir di wilayah positif pada perdagangan Senin waktu setempat (12/6/2023), berbalik menguat dari kerugian akhir pekan lalu, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terangkat 0,93 persen atau 148,03 poin menjadi menetap di 16.097,87 poin.
Indeks DAX 40 tergelincir 0,25 persen atau 40,12 poin menjadi 15.949,84 poin pada Jumat (9/6/2023), setelah meningkat 0,18 persen atau 29,40 poin menjadi 15.989,96 poin pada Kamis (8/6/2023), dan merosot 0,20 persen atau 31,88 poin menjadi 15.960,56 poin pada Rabu (7/6/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 33 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara tujuh saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Adidas AG, sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu olahraga, peralatan dan perlengkapan olahraga multinasional Jerman melambung 5,53 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan produsen otomotif dan senjata Jerman, yang berkantor pusat di Dusseldorf, Rheinmetall AG melonjak 3,58 persen; serta perusahaan yang memproduksi dan memasarkan peralatan dan komponen elektronik presisi Sartorius AG bertambah 2,71 persen.
Di sisi lain, Fresenius SE & Co KGaA, sebuah grup perawatan kesehatan global dengan produk dan layanan untuk cuci darah, perawatan medis pasien rumah sakit dan di rumah, mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terperosok 1,51 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan industri bahan kimia terdiversifikasi yang memproduksi minyak parfum, bahan dasar wewangian, bahan baku kosmetik, ekstrak tumbuhan, dan bahan kimia aroma Symrise AG kehilangan 0,87 persen; serta perusahaan properti dan pengembang real estat multinasional Eropa Vonovia SE jatuh 0,64 persen.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment