Sahabat.com - Saham-saham Jerman ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa waktu setempat (7/2/2023), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt merosot 0,16 persen atau 25,03 poin menjadi menetap di 15.320,88 poin.
Indeks DAX 40 terpangkas 0,84 persen atau 130,52 poin menjadi 15.345,91 poin pada Senin (6/2/2023), setelah terpuruk 0,21 persen atau 32,76 poin menjadi 15.476,43 poin pada Jumat (3/2/2023), dan melonjak 2,16 persen atau 328,45 poin menjadi 15.509,19 poin pada Kamis (2/2/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 18 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 21 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Airbus SE, sebuah perusahaan industri pesawat terbang dan peralatan militer multinasional Eropa mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 2,84 persen.
Disusul oleh saham perusahaan energi terbarukan Jerman yang menawarkan pembangkit listrik dan transmisi, konsultasi teknis, dan operasi Siemens Energy AG tergelincir 2,28 persen; serta perusahaan properti dan pengembang real estat multinasional Eropa Vonovia SE kehilangan 1,83 persen.
Di sisi lain, Continental AG, sebuah perusahaan industri manufaktur ban, suku cadang otomotif, dan produk-produk industri Jerman terangkat 2,70 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan industri kimia multinasional yang didirikan di Jerman dan dan berkantor pusat di Inggris Raya, Linde PLC, bertambah 2,34 persen; serta perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Jerman Deutsche Bank AG menguat 1,53 persen.(Ant)
0 Komentar
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Rupiah Berpotensi Menguat Jelang Rilis Inflasi Domestik
Leave a comment