Sahabat.com - Saham-saham Jerman ditutup naik tajam pada perdagangan Kamis waktu setempat (2/2), memperpanjang reli untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt melonjak 2,16 persen atau 328,45 poin menjadi menetap di 15.509,19 poin.
Indeks DAX 40 bertambah 0,35 persen atau 52,47 poin menjadi 15.180,74 poin pada Rabu (1/2), setelah naik tipis 0,01 persen atau 2,19 poin menjadi 15.128,27 poin pada Selasa (31/1), dan merosot 0,16 persen atau 23,95 poin menjadi 15.126,08 poin pada Senin (30/1).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 36 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara empat saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Siemens Healthineers AG, sebuah perusahaan industri perangkat medis Jerman dan induk dari beberapa perusahaan teknologi medis melambung 8,94 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan properti dan pengembang real estat multinasional Eropa Vonovia SE yang terangkat 8,59 persen; serta perusahaan industri otomotif Jerman yang menawarkan mobil sport, SUV, dan kendaraan bermotor lainnya Porsche AG bertambah 8,13 persen.
Pada sisi lain, Deutsche Bank AG, kadang-kadang disebut hanya sebagai Deutsche, sebuah perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Jerman mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 6,48 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan asuransi multinasional Jerman Munich Re Group yang tergelincir 0,55 persen; serta perusahaan yang memproduksi produk kimia industri, komersial dan konsumen Henkel AG & Co. KGaA kehilangan 0,34 persen.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment