Sahabat.com - Saham-saham Jerman ditutup sedikit lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (25/1/2023), membukukan kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt melemah 0,08 persen atau 11,47 poin menjadi menetap di 15.081,64 poin.
Indeks DAX 40 menyusut 0,07 persen atau 9,84 poin menjadi 15.093,11 poin pada Selasa (24/1/2023), setelah naik 0,46 persen atau 69,36 poin menjadi 15.102,95 poin pada Senin (23/1/2023), dan menguat 0,76 persen atau 113,20 poin menjadi 15.033,56 poin pada Jumat (20/1/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen Indeks DAX 40, sebanyak 17 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 22 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen Indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi Indeks DAX 40.
Fresenius SE & Co KGaA, sebuah grup perusahaan perawatan kesehatan global dengan produk dan layanan untuk cuci darah di rumah sakit, dan perawatan medis pasien di rumah mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya tergelincir 2,42 persen.
Disusul oleh saham perusahaan yang menawarkan layanan dialisis ginjal dan memproduksi serta mendistribusikan peralatan dan produk yang digunakan dalam perawatan pasien dialisis Fresenius Medical Care AG merosot 2,31 persen; serta perusahaan produsen sepatu olahraga, peralatan dan perlengkapan olahraga Adidas AG melemah 2,17 persen.
Di sisi lain Daimler Truck Holding AG, sebuah perusahaan industri otomotif yang merancang dan memproduksi truk dan bus komersial Jerman meningkat 2,87 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan energi global Jerman yang menghasilkan dan memperdagangkan tenaga listrik RWE AG terangkat 1,42 persen; serta perusahaan industri bahan bangunan multinasional Jerman yang berkantor pusat di Heidelberg, HeidelbergCement AG menguat 1,37 persen.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment