Sahabat.com - Perusahaan investasi terafiliasi Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (kode saham: SRTG) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/RUPSLB) memutuskan segera membagikan dividen tunai senilai Rp1 triliun atau Rp75 per saham untuk tahun buku 2022.
“RUPST, dengan form pertama, menyetujui pembagian dividen senilai Rp1 triliun atau Rp75 per saham, (mengalami) peningkatan dari tahun sebelumnya Rp810 miliar atau Rp60 per saham,” ujar Hubungan Investor Saratoga Ryan Sual dalam Paparan Publik setelah RUPST/RUPSLB, di Menara Cyber 2, Jakarta, Senin.
Selain itu, kata dia lagi, dalam RUPST/RUPSLB perseroan juga menyetujui program buy back yang dianggarkan sebesar Rp150 miliar, dengan 50 juta lembar saham, yang akan efektif mendapatkan persetujuan setelah hari ini 15 Mei 2023 hingga RUPST berikutnya atau maksimal hingga 30 Juni 2024.
“RUPSLB menyetujui program buy back yang dianggarkan Rp150 miliar, dengan 50 juta lembar saham. Efektif mendapatkan persetujuan rapat sampai RUPST 30 Juni 2024,” ujar Ryan.
Sebagai informasi, Saratoga Investama Sedaya pada 2022 atau tahun buku 2021 membagikan dividen tunai sebesar Rp814 miliar atau sebesar Rp60 per saham..
Perusahaan investasi dengan pemilik mayoritas konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno mencatatkan rugi Rp4,39 triliun pada kuartal I- 2023, atau berbanding terbalik dari laba bersih senilai Rp3,56 triliun pada kuartal I-2022.
Kerugian tersebut disebabkan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya yang anjlok menjadi Rp5,1 triliun dari keuntungan neto atas investasi senilai Rp3,89 triliun, yang mana segmen blue chip menyumbang kerugian neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya senilai Rp5,33 triliun.
Saratoga menaruh investasi saham pada beberapa perusahaan blue chip, diantaranya perusahaan milik Boy Thohir yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), serta investasi saham di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Rupiah Awal Pekan Merosot Tertekan Kekhawatiran Menjelang Pilpres 2024
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment