Sahabat.com - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) atau Sinergy Networks berencana melangsungkan penawaran umum perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menargetkan dana sebesar Rp150 miliar.
CEO Sinergy Networks Muhammad Arif dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, menyampaikan perseroan akan menerbitkan 20 persen saham baru atau sebanyak 1,5 miliar saham dalam IPO pada 20 Juli 2023.
“Perusahaan juga memberikan bonus waran kepada para investor sebagai pemanis, dengan rasio 5:7 dari saham baru yang diterbitkan,” ujar Arif.
Dia menjelaskan Sinergy Networks menyediakan layanan collocation, local loop access, internet super cepat, data center, dan network manage service, dengan memiliki jaringan fiber optic yang mencakup 3.500 kilo meter (KM) di Pulau Jawa, dengan jangkauan hingga 590 kota dan lebih dari 600 gedung.
Lanjutnya, perseroan telah menjalin kerja sama dengan berbagai pelanggan Bussines to Bussines (B2B) ternama, diantaranya Moratelindo, MNC Vision Network, MyRepublic, Linknet, Angkasa Pura, dan banyak ratusan ISP lokal lainnya.
Dengan IPO, pihaknya berharap perseroan bisa memperluas infrastruktur, mengembangkan layanan yang lebih inovatif, serta menjadi pemimpin dalam menyediakan konektivitas super cepat bagi pelanggan bisnis di Indonesia.
Adapun, pada jajaran komisaris Sinergy Networks, terdapat nama-nama, di antaranya, Komisaris Utama Setyanto Hantoro yang merupakan mantan CEO Telkomsel dan CEO beberapa anak usaha grup Telkom.
Kemudian, Komisaris Independen Cahyana Ahmadjayadi yang merupakan mantan Komisaris PT Bank Mandiri Tbk, mantan Direktur Utama PT Pos Indonesia, dan mantan Komisaris Independen PT Telkom Tbk.
Selain itu, Muhammad Arif selaku CEO Sinergy Networks, juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) periode 2021-2024.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Rupiah Awal Pekan Merosot Tertekan Kekhawatiran Menjelang Pilpres 2024
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment