Sahabat.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan memanfaatkan sistem digitalisasi.
"Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah Sulbar akan bekerja untuk meningkatkan PAD Sulbar," kata Analis Keuangan Pusat dan Daerah BPKPD Sulbar Saharuddin, di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) akan bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sulbar, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI), dan Bank Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar), untuk meningkatkan PAD Sulbar.
"Sistem digitalisasi Pemerintah Sulbar akan dimanfaatkan meningkatkan PAD dengan memaksimalkan pengelolaan instansi dan lembaga Pemerintah Sulbar dalam menyerap PAD," katanya.
Ia mengatakan TP2DD akan mendorong peningkatan PAD melalui pemanfaatan Program visit implementasi digital atau Simdal.
Ia menyampaikan terdapat sejumlah instansi Pemerintah Sulbar yang dapat dikelola memacu PAD diantaranya Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Balai Laboratorium Kesehatan dan Transfuri Darah, Dinkes Sulbar, UPTD Pengujian dan Standarisasi, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sulbar.
Selain itu pengelolaan rusunawa Dinas Perumahan dan Pemukiman Sulbar dan pemakaian Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulbar.
Ia mengatakan retribusi sumber PAD Sulbar pada 2022 terealisasi Rp3,4 miliar atau 78,72 persen atau tidak mencapai target Rp4,3 miliar.
"Sehingga untuk meningkatkan retribusi harus dilaksanakan dengan sistem digital dan meningkatkan sumber daya manusia yang mampu mengelolanya," kata Saharuddin.(Ant)
0 Komentar
Raih Antusiasme Pasar, Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat
Rupiah Tangguh Rp15.635 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.235 pada Rabu (7/2/2024)
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen didorong Listrik dan Gas
BPS: Ekonomi NTB Tumbuh 1,8 Persen
Investasi Pekanbaru Tahun 2023 Capai Rp6,4 Triliun
Dinkes Kota Bengkulu Siapkan Rp17 Miliar untuk Pembangunan RSTG
Rupiah awal Pekan Melemah Jelang Rilis PDB Indonesia 2023
BI: Deflasi di Lampung Akibat Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Rupiah Perkasa Rp15.764 per Dolar AS, IHSG Loyo ke Level 7.201 pada Kamis (1/2/2024)
Rupiah Meningkat Dipengaruhi Data ADP AS Lebih Lemah dari Ekspektasi
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di Atas 5 Persen
Leave a comment